Pada
tahun 1961 ketika bola lampu pertama ditemukan seorang peneliti bernama
Osamu Shimomura dari jurusan Biologi kelautan di Massachusetts
menemukan zat kandungan yang bisa membuat ubur-ubur bersinar hijau
terang dibawah cahazya ultraviolet. setelah mempelajari kurang lebih
10.000 species, shimoura menemukan zat protein yang menyebabkan ubur
ubur dapat bersinar memancarkan cahaya hijau tersebut.
Beberapa dari murid shimomoura yakin bahwa zat protein tersebut bisa terikat satu sama lainnya dengan zat yang protein yang lain dan memungkinkan para peneliti menggabungkan zat protein pilihannya dengan cahaya hijau. Sejak saat itu protein hijau berpijar (green fluorescent protein (GFP)) temuan Shimomura telah mulai digunakan untuk memecahkan berbagai masalah diantaranya proses penyebaran kanker dan perkembangan sel syaraf. dan akhirnya menjadikan dirinya sebagai penerima hadiah Nobel pada tahun 2008.
Protein berpijar (GFP) juga digunakan untuk membuat hewan jenis baru serta tanaman jenis baru seprti: Monyet bersinar, tikus bersinar, ikan bersinar dan hewan hewan yang lainnya...
Beberapa dari murid shimomoura yakin bahwa zat protein tersebut bisa terikat satu sama lainnya dengan zat yang protein yang lain dan memungkinkan para peneliti menggabungkan zat protein pilihannya dengan cahaya hijau. Sejak saat itu protein hijau berpijar (green fluorescent protein (GFP)) temuan Shimomura telah mulai digunakan untuk memecahkan berbagai masalah diantaranya proses penyebaran kanker dan perkembangan sel syaraf. dan akhirnya menjadikan dirinya sebagai penerima hadiah Nobel pada tahun 2008.
Protein berpijar (GFP) juga digunakan untuk membuat hewan jenis baru serta tanaman jenis baru seprti: Monyet bersinar, tikus bersinar, ikan bersinar dan hewan hewan yang lainnya...
sumber : http://thieryharry.blogspot.com/2009/05/rekayasa-genetika-hewan-berwarna_18.html
0 komentar:
Posting Komentar